Mohon tunggu...
syarifuddin abdullah
syarifuddin abdullah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat Seni dan Perjalanan

Ya Allah, anugerahilah kami kesehatan dan niat ikhlas untuk membagi kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Risalah tentang Idul Fitri

31 Maret 2024   20:13 Diperbarui: 31 Maret 2024   20:18 1745
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

*-*-*

Makan-minum di pagi hari berhenti sebulan penuh

Dalam setahun kalander Hijriyah (lunar system), selama 11 bulan di antaranya, umat Muslim terbiasa makan-minum di pagi hari. Ketika memasuki Ramadhan, kebiasaan sarapan pagi itu waktunya digeser lebih awal menjadi makan sahur pada dini hari, sebelum fajar terbit.

Maka ketika 1 Syawal tiba, kebiasaan makan-minum di pagi hari yang ditinggalkan selama sebulan penuh, kembali dilakukan pada hari Raya Idul Fitri. Pergeseran waktu itu tentu akan menciptakan sensasi yang luar biasa.

Dan sekali lagi, sensasi spiritual Idul Fitri hanya mungkin dirasakan secara maksimal oleh orang yang telah berpuasa sebulan penuh Ramadhan.

Mungkin itulah sebabnya sehingga Rasulullah saw berkata: "Disunatkan untuk makan-minum sekedarnya sebelum keluar rumah untuk pergi shalat Idul Fitri".

*-*-*

Berbusana baru-dan-bagus di hari raya Idul Fitri

Sejak dulu hingga kini, tradisi mengenakan pakaian baru di hari lebaran Idul Fitri sudah dilakoni berbagai komunitas Muslim di Indonesia.

Bahkan bagi sebagian besar anak-anak di kampung-kampung, berbaju baru di hari lebaran Idul Fitri adalah sebuah "keharusan", untuk tidak menyebutnya sebagai suatu "kewajiban".

Awalnya saya termasuk orang berpikir bahwa berbaju baru di hari lebaran ini sekedar tradisi atau perilaku latah yang tercipta secara kultural, dari generasi ke generasi, yang lebih dipicu oleh adanya faktor suasana perayaan secara umum. Tapi ternyata kebiasaan itu memiliki acuan keagamaan dari Rasulullah saw.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun