*-*-*
Makan-minum di pagi hari berhenti sebulan penuh
Dalam setahun kalander Hijriyah (lunar system), selama 11 bulan di antaranya, umat Muslim terbiasa makan-minum di pagi hari. Ketika memasuki Ramadhan, kebiasaan sarapan pagi itu waktunya digeser lebih awal menjadi makan sahur pada dini hari, sebelum fajar terbit.
Maka ketika 1 Syawal tiba, kebiasaan makan-minum di pagi hari yang ditinggalkan selama sebulan penuh, kembali dilakukan pada hari Raya Idul Fitri. Pergeseran waktu itu tentu akan menciptakan sensasi yang luar biasa.
Dan sekali lagi, sensasi spiritual Idul Fitri hanya mungkin dirasakan secara maksimal oleh orang yang telah berpuasa sebulan penuh Ramadhan.
Mungkin itulah sebabnya sehingga Rasulullah saw berkata: "Disunatkan untuk makan-minum sekedarnya sebelum keluar rumah untuk pergi shalat Idul Fitri".
*-*-*
Berbusana baru-dan-bagus di hari raya Idul Fitri
Sejak dulu hingga kini, tradisi mengenakan pakaian baru di hari lebaran Idul Fitri sudah dilakoni berbagai komunitas Muslim di Indonesia.
Bahkan bagi sebagian besar anak-anak di kampung-kampung, berbaju baru di hari lebaran Idul Fitri adalah sebuah "keharusan", untuk tidak menyebutnya sebagai suatu "kewajiban".
Awalnya saya termasuk orang berpikir bahwa berbaju baru di hari lebaran ini sekedar tradisi atau perilaku latah yang tercipta secara kultural, dari generasi ke generasi, yang lebih dipicu oleh adanya faktor suasana perayaan secara umum. Tapi ternyata kebiasaan itu memiliki acuan keagamaan dari Rasulullah saw.