Selain itu, penggunaan tank memerlukan latihan khusus bagi pasukan Ukraina, dan periode latihan ini bisa berlangsung berbulan-bulan. Sementara ini, beberapa negara Eropa sudah bersedia bahkan sedang melatih pasukan Ukraina untuk mengoperasikan tank Leopard (Jerman), Abrams (Amerika) dan Challenger (Inggris) dan Leclerc (Perancis).
Kesimpulan:
Pertama, jika fase pertama pertempuran saja sudah berlangsung selama sekitar satu tahun, maka fase tempur lanjutannya, dengan karakter perang antar tank, bisa berujung pada dua kemungkinan: pertempuran akan selesai lebih cepat, dan/atau perlu waktu paling kurang satu tahun lagi.
Kedua, belum dapat dipastikan apakah suplai tank dari Amerika dan Eropa Barat ke Ukraina akan menciptakan perimbangan di medan tempur. Karena Rusia tentu saja sudah mengantisipasinya. Yang bisa dipastikan, pertempuran akan semakin sengit. Dan korban jiwa (body-count) akan terus berjatuhan.
Ketiga, suplai tank oleh Amerika dan NATO ke Ukraina akan mulai memperlihatkan hasilnya di medan tempur sekitar tiga sampai enam bulan ke depan.
Keempat, untuk merebut kembali wilayah yang sudah dikuasai oleh Rusia bukan perkara enteng. Bantuan pasukan tank memang merupakan peningkatan bobot perlawanan pasukan Ukraina. Tapi untuk merebut kembali wilayah timur Ukraina yang sudah dikuasai oleh Rusia, diperlukan peningkatan ke fase berikut: pasukan udara Ukraina. Dan sejauh ini, belum ada wacana dan publikasi bahwa Ukraina dan koalisinya akan melawan dengan pasukan udara yang signifikan.
Kelima, perang Ukraina semakin membuktikan bahwa semua pihak mempertaruhkan gengsi dan harga dirinya (figur, negara, dan pakta pertahanan). Amerika dan NATO bertaruh harga diri, dan karena itu sejak awal menegaskan: tidak akan membiarkan Rusia memenangkan perang di Ukraina. Sebaliknya, Rusia cq Vladimir Putin bertaruh harga diri negara Rusia sebagai salah satu negara adidaya dengan kekuatan nuklirnya.
Keenam, meskipun perang Ukraina sudah-sedang-dan-akan terus berkecamuk, bisa diprediksi bahwa pada akhirnya, perang itu akan berakhir di meja perundingan. Masalahnya, tidak seorang pun yang bisa memastikan kapan waktu solusi damai itu akan terjadi.
Ketujuh, mencermati semua variabel dan dinamika yang terlibat langsung ataupun tidak langsung dalam pertempuran (militer-politik-sosial-ekonomi), bisa diprediksi bahwa perang Rusia-Ukraina berpotensi berlangsung paling tidak hingga tahun 2024.
Syarifuddin Abdullah | 28 Januari 2023/ 05 Rajab 1444H
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H