Mungkin karena itulah, bagi NATO (baca Amerika dan juga Jerman) melihat bahwa level taktik pertempuran harus ditingkatkan. Dan pilihannya adalah pertempuran tank.
Suplai tank dari Eropa Barat dan Amerika
Memang tidak ada pilihan lain: Amerika dan negara-negara Eropa Barat akhirnya memutuskan mengirim bantuan tank ke Ukraina, untuk mengimbangi superiotas pasukan Rusia.
Sebagai catatan, sejak hari ketujuh serangan Rusia (awal Maret 2022), Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy sudah berteriak minta bantuan dan suplai tank dari negara-negara Eropa Barat (Uni Eropa). Namun permohonan itu tak kunjung dipenuhi, dengan berbagai alasan. Konon, karena Amerika dan Jerman tidak ingin memancing Rusia untuk melancarkan serangan lebih agresif.
Keputusan NATO (baca Amerika, Jerman, Perancis, Inggris dan Polandia) tentang suplai tank ke Ukraina ini, dikomentari oleh majalah The Economist (26 Januari 2023), dengan kalimat "Sometimes patience is rewarded (kadang kesabaran itu akan membuahkan hasil). Volodymyr Zelenskyy sementara boleh tersenyum.
Yang diketahui tentang suplai tank untuk Ukraina
Meski telat, Amerika, Jerman, Inggris, Perancis, Polandia telah berkomitmen untuk mensuplai tank ke Ukraina.
Dan komitmen itu sudah-sedang dimobilisasi. Tapi berdasarkan data hingga 23 Januari 2023, jumlah suplai tank itu relatif masih terbatas. Dan belum semua negara anggota NATO menyatakan komitmennya mengirim tank.
Rincian komitmen pengiriman tank ke Ukraina: Amerika (31 tank Abrams), Jerman (14 tank Leopard-2), Inggris 14 tank Challenger-2), Belanda (18 tank Leopard), Portugal (4 tank Leopard), Norwegia (4 tank Leopard).
Jika ditotal, tahap awal suplai tank ke Ukraina ini sekitar 80 unit tank, atau setara dengan komposisi pasukan dua batalion. Tapi jumlah ini diprediksi akan terus bertambah.
Vadym Omelchenko, Dubes Ukraina di Paris Perancis dalam pernyataannya melalui French TV station pada 27 Januari 2023 menegaskan, negara-negara Barat akan mengirim total 321 tank ke Ukraina.