Mohon tunggu...
Sarwo Prasojo
Sarwo Prasojo Mohon Tunggu... Angin-anginan -

Suka motret, tulas-tulis dan ini itu. Dan yang pasti suka Raisa

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Es Dawet Trotoar Sudirman

13 Februari 2016   13:56 Diperbarui: 1 April 2017   08:57 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketiga guru itu berkata sama, membanding-bandingkan. Kami tercengang. Serentak, tanpa aba-aba wajah kami menelungkup di atas meja.

Jika matematika, fisika atau biologi bernila buruk, artinya kami sekumpulan anak-anak bodoh. Pintar sejarah, olah raga, menggambar, atau bahasa belumlah pintar sesungguhnya. Telinga ini sering mendengar, bahwa disebut pintar jika nilai matematika bagus, fisika bagus. Pokoknya semua yang berhubungan dengan ilmu alam mendapat nilai bagus: berarti pintar.

Segenap penghuni kelas lunglai. Mukanya mengerucut. Bulu alisnya hampir rontok karena terlalu sering mengernyitkan dahi. Tidak ada senyum lagi. Bahkan selera humor pun lenyap. Kami seperti memindahkan kuburan ke dalam ruang kelas.

“Apa kita akan begini terus?” ketua kelas memecah kehampaan.

“Tidak!” aku bergegas menyahut.

“Lantas?” tanyanya seperti ingin segera mendapat jawaban.

“Hari minggu kita kumpul di perempatan Pasar Besar. Kita beli es dawet ramai-ramai!”

“Piknik?” tanyanya lagi

“Kira-kira begitu.” Jawabku.

Untuk urusan seperti ini, kelas kami paling cepat mengambil keputusan. Semua setuju.

Menjelang pukul sebelas siang, kami sudah mendekat penjual es dawet. Cukup padat. Dan menjadi semakin padat dengan kedatangan segerombolan anak satu kelas kami. “Dibungkus plastik saja. Dua puluh lima, jumlahnya,” kata ketua kelas.
“Hah. Banyak sekali?” Lelaki tua penjual es dawet itu agaknya terkejut. Tapi kemudian tersenyum setelah melihat gentong penampung dawet. “Sepertinya masih cukup,” ujarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun