Ia ingat padaku tetapi ia tidak ingat jati dirinya di penghidupan yang lalu. Ingatannya tertutup, terkunci, untuk menghindari perasaan yang bisa mengganggu kesadarannya. Ia … tidak ingat telah membantai orang-orang di kastil ayahku. Ia telah membunuh ayah, Svein, ,,,
“Bukan, kau bukan Torbjørn,” Anne terisak. “Kau bukan lagi seorang våpen mester,” kata Anne sambil menyeka matanya yang basah. Ia tahu semua itu bukan kesalahan Torbjørn.
Kau juga bukan lagi Svart Skygge.
Anne tahu seseorang membuatnya atau memaksanya melakukan hal itu. Membuat Torbjørn melakukan pembunuhan, bukan, melakukan pembantaian di kastil Branvold.
“Kau adalah … “
Anne memandang ke langit biru melihat sesuatu yang muncul dengan tiba-tiba. Sesuatu yang terbang dengan anggunnya. Sayapnya yang putih cemerlang begitu memesona. Entah bagaimana makhluk tersebut bisa muncul di sana.
“Albatross,” Anne berkata perlahan lalu tersenyum. “Namamu Albatross.” Anne mengulangi kata-katanya. Suaranya masih terdengar parau.
“Albatross?” terdengar dia bertanya. Lys Engel menatap ke langit, memandang makhluk yang terbang dengan sangat cepat itu.
Anne mengangguk.
“Kau akan membawaku terbang ke angkasa, seperti burung itu,” katanya sambil menunjuk albatross yang kini sudah terbang menjauh itu.
“Terbang? Kamu ingin terbang?"