Mohon tunggu...
Rezky Aryani
Rezky Aryani Mohon Tunggu... Mahasiswa - 22107030005 | UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

4 Day Working Week, Kesempatan Emas Work Life Balance

16 Maret 2023   17:35 Diperbarui: 16 Maret 2023   17:32 406
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam survei juga disebutkan kalau cabutnya pegawai alias resign menurun 57% selama trial. Catatan: untuk survei ini tampaknya butuh disikapi lebih bijak karena faktor resign bisa bermacam-macam. Kurangnya stress akibat 4 hari kerja mungkin jadi salah satu faktor saja.

Tanggapan pegawai juga amat positif dengan inisiatif empat hari kerja ini. 15% pegawai yang terlibat bahkan dengan ekstrim mengatakan bahwa uang tidak bisa membuat mereka berpaling dari kerja empat hari seminggu di mana mereka sudah amat nyaman.

Satu hal lain yang mencengangkan adalah, ketika ditanya apakah waktu yang didapatkan lebih menyenangkan saat kerja empat hari seminggu dijalankan. 73% mengatakan iya.

Detil surveinya bisa dicek di sini,

sumber: Twitter @/MikaelDewabrata
sumber: Twitter @/MikaelDewabrata

Ketika hampir semua kantor menerapkan work form home, dikenal istilah WF24H alias WFH malah kerjanya digas sampai malam. Lalu, apakah model ini bikin kerjaan makin naik? 78% mengatakan bahwa workload sih sama saja. Walau, 20% mengatakan naik. 

sumber: Twitter @/MikaelDewabrata
sumber: Twitter @/MikaelDewabrata
Lalu, gimana tanggapan pegawai dengan kerja 4 hari ini. 90% mengatakan jelas mau ini lanjut, 6% mau tapi malu hehe.

sumber: Twitter @/MikaelDewabrata
sumber: Twitter @/MikaelDewabrata
Project ini sendiri gak semerta-merta langsung potong hari kerja. Sebelum trial enam bulan dijalankan, tiap perusahaan melakukan dua bulan persiapan dengan pegawai. Isinya workshop, pelatihan, mentoring, peer support, dan yang lainnya biar tetap produktif meski empat hari kerja.

Percobaan ini tentu mengacu juga pada negara lain yang sukses melakukan model bekerja seperti ini. Contohnya, Islandia.

Lewat survei terpisah, di inggris juga, sempat ditanya ke seribu pegawai dan lima ratua manager, apakah kerja empat hari itu tidak realistis, begini jawaban mereka:

sumber: Twitter @/MikaelDewabrata
sumber: Twitter @/MikaelDewabrata

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun