b. Kualitas barang yang diproduksi lebih unggul dibandingkan dengan yang diproduksi oleh negara lain.
c. Pertukaran dilakukan secara barter atau tanpa menggunakan uang.
d. Analisis tidak mempertimbangkan biaya pengiriman.
Dengan menerapkan teori keunggulan mutlak, negara-negara dapat memanfaatkan keunggulan komparatif mereka untuk meningkatkan produksi dan meraih manfaat dari perdagangan internasional. Melalui spesialisasi internasional dalam komponen produksi tertentu, produksi global dapat ditingkatkan, dan manfaatnya dapat dinikmati melalui pertukaran antar negara. Oleh karena itu, tidak ada negara yang perlu mengorbankan kebutuhan mereka untuk memenuhi kebutuhan negara lain; sebaliknya, setiap negara dapat memenuhi kebutuhannya secara bersamaan.
2. Prinsip teori keunggulan mutlak
Prinsip dasar dari teori keunggulan mutlak adalah kemampuan individu, perusahaan, atau negara untuk memproduksi barang atau jasa dengan lebih efisien dibandingkan pesaingnya. Adam Smith menetapkan tenaga kerja sebagai indikator kunci dalam menentukan keunggulan mutlak, yang tercermin dalam prinsip pembagian kerja. Pembagian kerja ini terkait dengan produktivitas tenaga kerja, diukur berdasarkan jumlah produk yang dihasilkan oleh tenaga kerja dalam suatu periode waktu. Semakin tinggi produktivitas tenaga kerja, semakin efisien biaya produksi dan penjualan produk, yang pada akhirnya menghasilkan keuntungan. Dengan demikian, keunggulan mutlak terlihat dalam efisiensi biaya produksi dan penjualan produk. Spesialisasi dalam produksi dapat menjadi keunggulan mutlak jika dilakukan di dalam negeri dengan menggunakan sumber daya yang tersedia, sementara impor digunakan untuk barang-barang yang, jika diproduksi di dalam negeri, akan memiliki biaya yang lebih tinggi.
3. Kelebihan dan Kekurangan teori keunggulan mutlak
Keuntungan dari teori keunggulan mutlak adalah terciptanya perdagangan bebas antara dua negara yang saling memiliki keunggulan mutlak yang berbeda. Melalui interaksi ekspor dan impor, hal ini dapat meningkatkan kemakmuran negara-negara tersebut.
Kelemahan teori keunggulan mutlak adalah ketika hanya satu negara yang memiliki keunggulan absolut, perdagangan internasional tidak akan terjadi karena tidak ada keuntungan yang dapat diperoleh. Kelemahan ini kemudian diperbaiki oleh teori keunggulan komparatif yang dikembangkan oleh David Ricardo.
B. Teori Keunggulan Komparatif
1. Pengertian