Masa bodoh!
Bella pun menghambur masuk lift.
Napasnya terengah.
"Terimakasih," katanya kemudian mengambil berdiri di sampingku. Â Aku hanya mengangguk dan tersenyum tanpa mengucap sepatah kata.
Dari tubuhnya tercium aroma yang sangat seksi, perpaduan keringat dengan parfum yang ia gunakan.
Lift mulai bergerak.
Aku masih diam.
Dalam keadaan biasa, ucapan terimakasih Bella tadi bisa kumanfaatkan sebagai pembuka obrolan. Â Tapi pikiranku saat ini benar-benar kalut sehingga aku lebih memilih diam.
"Beritanya sudah nyebar," ujar Bella tiba-tiba dengan suara pelan. Â Pandangannya tetap lurus ke depan.
Deg!
Aku menoleh ke arahnya.