Jam 05.30 tepat, seperti biasa alarm berbunyi.
Beberapa hari belakangan ini aku merasa cemas luar biasa, kecemasan yang membuatku sulit tidur. Â Aku merasa, setiap pagi akan menjadi awal dari berakhirnya pekerjaanku di kantor.
Dari kamar mandi terdengar suara gayung yang beradu dengan air di dalam bak. Â Lima menit lagi istriku pasti selesai mandi.
Aku mematikan alarm kemudian menuju meja makan. Â Setangkup roti tawar isi mentega ditambah irisan daging, sebutir telur mata sapi, serta segelas susu rendah lemak sudah tersedia.
Aku tersenyum getir.
Karena sulit tidur, akhirnya aku tahu jam berapa istriku bangun untuk membersihkan rumah, menyiapkan pakaian kerja kami berdua, lalu menyiapkan sarapan.
Kenapa aku nggak pernah tahu sebelumnya?
Selelap apa aku tidur sampai-sampai tidak tahu sebegitu banyak yang dia lakukan di pagi buta?
Sepuluh detik kemudian pintu kamar mandi terbuka, istriku keluar dari kamar mandi, dan mengucap salam padaku sambil lalu.
"Sayang," aku memanggilnya.