"Hai kakak," balas Sekar dengan suara seperti bayi. "Aku Nada. Kita kakak adik, sekarang aku mau bobo dulu."
Mereka bertiga tertawa kecil.
Sekar memandang Bhisma.
"Terimakasih sudah menerimaku apa adanya," ujarnya dengan mata yang berkaca-kaca.
Bhisma merengkuh Sekar dalam pelukannya.
"Aku tidak akan meninggalkanmu. Selamanya. Aku mencintaimu dan menyayangi keluarga kita - lebih dari apapun. Kamu bisa percaya kata-kataku."
* * *
10 tahun lalu...
Sudah 1 jam lebih Bhisma duduk termenung di sisi gundukan tanah merah berbau wangi aneka bunga.
Istirahatlah, Sekar.
Sekarang tugasku untuk membesarkan anak-anak kita.