"Sudahlah, nggak apa-apa. Tante bisa istirahat sedikit-sedikit nanti," mamanya Rei tersenyum.
Nay menghela nafas.
"Ya sudah, Tante. Lana pulang dulu ya, nanti Lana ke sini lagi," ujarnya. "Mohon kabarnya."
"Pasti."
Dengan rasa hati yang masih terasa berat, Nay meninggalkan kamar tempat Rei dirawat.
Cepet sembuh, Rei.
Demi mamamu dan Rana.
Sekilas tadi ia sempat memeriksa ponselnya yang tersimpan di tas.
Baterainya habis.
* * *
Suasana di stasiun kereta pagi itu belum terlalu ramai, udara bahkan masih terasa dingin. Tampak Angga sedang duduk di salah satu bangku stasiun tersebut, menunggu kedatangan kereta yang akan membawanya ke Jakarta.