Bahkan kini wanita itu mencoba tersenyum padanya.
"Kamu pulang dulu aja sama dia," ujarnya sembari menoleh ke arah putri bungsunya yang sudah bersiap-siap, "nanti kamu bisa ke sini lagi."
Nay memandang wajah Rei dan mamanya bergantian.
"Rei?" tanyanya.
"Kata dokter tadi Rei sudah nggak apa-apa tapi masih butuh beberapa hari lagi di sini."
Nay tertunduk dan menghela nafas.
"Maafkan Lana, tante," ucapnya lirih. "Harusnya Lana berusaha lebih keras lagi ngelarang dia bawa mobil sendiri."
"Iya sudah, nggak apa-apa. Adiknya kemarin juga sudah ngelarang dia tapi yah... orangnya memang keras sih."
Wanita itu memegang tangan Nay.
"Sekarang kamu pulang dulu. Tante makasih banget kamu sudah nemenin Rei semalaman. Maaf jadi ngganggu waktumu."
"Nggak, nggak apa-apa kok, Tan. Rei sudah jadi bagian keluarga Lana," jawab gadis tersebut kemudian memandang Rei sekali lagi. "Tapi, kalo Lana pulang nanti Tante gimana? Tante 'kan juga belum istirahat."