Rei mengangguk.
Nay tertawa kecil,
"Buatku mana?" godanya. "Masa' dari dulu semua buat Rana?"
Mereka berdua tertawa.
"Kamu itu," tukas Rei. "Kamu tau nggak? Setiap aku ngeliat kamu atau denger suara kamu, aku jadi lupa sama semua masalahku."
"Hahaha modus, modus!" timpal Nay kembali tertawa.
"Hei, beneran ini," Rei ikut tertawa.
Setelah puas bersenda gurau dan tertawa bersama, Rei akhirnya pamit sebentar untuk mengunjungi tempat peristirahatan Nayra.
"Kamu ikut?" tawar Rei.
Mata indah Nay berputar-putar, gadis itu sedang menimbang permintaan pemuda yang dikenalnya di Rumah Sakit beberapa tahun lalu. Pemuda yang - ia tahu - sangat membutuhkan dukungan dari orang-orang di sekitarnya.
"Oke!" sahutnya. "Yuk!"