"Aduh!"
Aku menoleh ke belakang mendengar jeritan kecil itu.
Dan benar saja.
"Kamu itu," aku menuju ke arahnya, "Sini aku bantu."
Mia - istriku - memegang tanganku dan berdiri. Â Wajahnya tampak pucat tapi ia tersenyum kecil,
"Haha, aku salah pake sepatu hari ini. Â Lantainya licin jadi aku jatuh."
Tubuhnya limbung, sepertinya ia hendak jatuh lagi. Â Untunglah aku buru-buru menangkapnya.
"Thanks, Hans," ujarnya lirih.
"Mau istirahat dulu?" tanyaku, "Mukamu pucat, kamu juga keringetan gitu."
"Boleh," jawabnya.
Sambil tetap menggenggam tangannya yang terasa semakin berkeringat, kami menuju salah satu cafe di pusat perbelanjaan tersebut. Â Sekejap kemudian, seorang pramusaji menghampiri dan menanyakan pesanan kami.