Mohon tunggu...
Ryan M.
Ryan M. Mohon Tunggu... Editor - Video Editor

Video Editor sejak tahun 1994, sedikit menguasai web design dan web programming. Michael Chrichton dan Eiji Yoshikawa adalah penulis favoritnya selain Dedy Suardi. Bukan fotografer meski agak senang memotret. Penganut Teori Relativitas ini memiliki banyak ide dan inspirasi berputar-putar di kepalanya, hanya saja jarang diungkapkan pada siapapun. Professional portfolio : http://youtube.com/user/ryanmintaraga/videos Blog : https://blog.ryanmintaraga.com/

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Kisah Dua Hati #30 : Akhir Sebuah Kisah

16 Juli 2014   14:59 Diperbarui: 18 Juni 2015   06:10 370
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14052363051743940160


Ingatan Tama kembali ke masa tiga bulan lalu.

* * *

Sore itu seperti hari-hari sebelumnya, Tama menanti di taman.  Entah sudah berapa lama ia melakukan hal seperti ini.

Aya, aku ingin menemuimu.


Jika menuruti egonya, ingin rasanya Tama mendatangi Rin dan berharap gadis itu akan memberi kesempatan kedua padanya.  Tapi ia sadar hal itu tidak akan mungkin.

Aku sudah tidak punya keberanian lagi untuk menemuinya.  Aku sudah bersalah padanya.


Tama mendesah.  Hatinya saat ini dipenuhi penyesalan.

Mendadak hujan turun dengan derasnya.  Tak ingin kebasahan, Tama buru-buru meninggalkan taman, hendak kembali ke dalam mobilnya.

Dukk!

Karena terburu-buru ditambah derasnya hujan membuat Tama tidak melihat arah jalannya, dan dia merasa menubruk seseorang.  Dilihatnya seorang gadis yang sekarang terduduk memunggunginya.  Baju gadis itu basah terkena hujan, sementara payungnya terlempar entah ke mana.

“Maaf,” ujar Tama mencoba membantu gadis itu berdiri.


Gadis itu menoleh.

Dan keterkejutan menyergap mereka berdua.

“Aya?!”

“Tama?!”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun