Mohon tunggu...
Ryan M.
Ryan M. Mohon Tunggu... Editor - Video Editor

Video Editor sejak tahun 1994, sedikit menguasai web design dan web programming. Michael Chrichton dan Eiji Yoshikawa adalah penulis favoritnya selain Dedy Suardi. Bukan fotografer meski agak senang memotret. Penganut Teori Relativitas ini memiliki banyak ide dan inspirasi berputar-putar di kepalanya, hanya saja jarang diungkapkan pada siapapun. Professional portfolio : http://youtube.com/user/ryanmintaraga/videos Blog : https://blog.ryanmintaraga.com/

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Faiz & Aida #4 : Doa yang Terkabul

23 Juli 2014   14:02 Diperbarui: 18 Juni 2015   05:29 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14060719461328315523


Tante Dian kemudian menoleh pada Lia dan menepuk punggung tangan gadis tersebut,

“Kamu juga sih nggak ngingetin Tante.”


Lia tertawa.  Cantik.

Tante Dian memandang padaku.

“Faiz, sebelumnya Tante minta maaf…”


Aku heran.

Minta maaf?  Kenapa?  Ada apa?

(Bersambung)

Catatan Penulis :


Yang khas dari RS Dustira adalah tulisan "Anno 1887" itu, entah sekarang masih ada atau nggak.  Menulis chapter ini membawa kenangan ke masa kecil saat penulis dan teman-teman (waktu itu masih SD) sering mencegat kendaraan bak terbuka yang lewat ketika pulang sekolah.  Ya, kami pulang ke rumah dengan cara 'nebeng' hehehe...

Faiz & Aida #5 : Perjumpaan di Kereta |  Faiz & Aida #1 : Kenangan di Kota Kecil

[1] A atau Aa (Sunda) : sapaan kepada kakak laki-laki, mungkin bisa disamakan dengan "Mas" di Jawa atau "Abang" di Betawi.
Sumber gambar : tampak depan RS Dustira, Cimahi.  Gambar diambil dari laman disparbud.jabarprov.go.id

Tulisan ini masuk kategori “Fiksi” dan dipublish pertamakali di www.kompasiana.com, copasing diizinkan dengan mencantumkan URL lengkap posting di atas atau dengan tidak menghapus/mengedit amaran ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun