“Lana, sini. Ini biar Angga percaya kalo kita memang kembar.”
Seorang gadis kemudian menghampiri Nayra dan mengambil posisi di sampingnya.
Nay.
Angga tersenyum, namun senyumnya kemudian hilang saat dilihatnya Nayra memejamkan mata dan bernafas dengan berat seperti menahan sakit.
“Rana? Kamu nggak apa-apa?” Nayla tampak khawatir dan menoleh ke arah kamera, “Rei? Gimana nih?”
Ray? Jadi beneran dia ada di situ? Angga terbelalak.
“Rana?” terdengar suara seorang pemuda. Tampaknya ia yang memegang kamera, “Kamu kenapa?”
“Aku nggak apa-apa,” Nayra mengangkat tangannya, “Kita lanjut…”
“Tapi…”
“Sudah, aku nggak apa-apa…”
Angga menahan nafas. Nayra melanjutkan kalimatnya dengan nafas tersengal-sengal,