Nay merasakan wajahnya semakin merah dan panas.
“Kenapa kamu harus nonton yang itu sih?!” teriaknya malu.
Namun tawa Angga makin keras.
“Awas ya kalo kamu nonton lagi video yang it…” ucapan Nay terpotong oleh ponselnya yang berdering.
Baik Nay maupun Angga heran, tidak biasanya ponsel Nay berdering pagi-pagi begini.
“Hai! Pagi banget kamu nelpon?” sapa Nay riang, “Iya, aku lagi dalam perjalanan ke sekolah.”
Nada suara Nay yang terdengar ceria itu membuat Angga merasa tidak nyaman, apalagi sepanjang percakapan itu terdengar Nay mengucapkan kata-kata yang nampaknya merupakan bentuk perhatian.
Siapa dia?
“Oke Rei. Bye,” Nay menutup ponselnya.
Ray? Jadi dia cowok?
“Aku nggak nyangka dia nelpon sepagi ini,” gumam Nay.