Mohon tunggu...
Ryan M.
Ryan M. Mohon Tunggu... Editor - Video Editor

Video Editor sejak tahun 1994, sedikit menguasai web design dan web programming. Michael Chrichton dan Eiji Yoshikawa adalah penulis favoritnya selain Dedy Suardi. Bukan fotografer meski agak senang memotret. Penganut Teori Relativitas ini memiliki banyak ide dan inspirasi berputar-putar di kepalanya, hanya saja jarang diungkapkan pada siapapun. Professional portfolio : http://youtube.com/user/ryanmintaraga/videos Blog : https://blog.ryanmintaraga.com/

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Ada Cinta #27: Satu Janji untuk Masa Depan

5 Desember 2014   14:19 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:59 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Aku juga,” balas Angga.

Cahaya matahari pagi itu menerobos masuk melalui jendela, cahaya kuningnya hangat dan menenteramkan sementara dari luar jendela terdengar suara burung gereja mencicit riuh.  Kedua remaja itu masih berpegangan tangan, jemari mereka saling bertaut. Mereka kini bertatapan dengan sejuta perasaan yang sulit dilukiskan.

Saat mata bertemu, waktu seakan berhenti.

Saat jemari bertaut, tak perlu kata untuk menyampaikan isi hati.

Saat hati bersatu, setiap helaan nafas menjadi irama paling indah yang pernah didengar.

Cinta…

(Catatan Penulis : untuk adegan terakhir di bawah ini saya menawarkan salah satu lagu favorit saya “Fukai Mori” yang dinyanyikan duo Do As Infinity asal Jepang.  Selamat berimajinasi!)

Angga bangkit, menuju jendela, kemudian menyibak tirainya. Di bawah sana dilihatnya Om Arya – ayah Nay – sudah bersiap dengan mobilnya.  Lelaki berusia sekitar 45 tahun tersebut melihat Angga dan melambaikan tangan yang dibalas dengan anggukan takzim. Hati Angga terasa semakin berat. Terbayang kembali dalam benaknya saat Nay pertama datang ke rumah ini, perkenalan pertama mereka, masa-masa ketika mereka berangkat dan pulang sekolah bersama-sama, melihat bintang di satu malam, hingga masa ketika ia menyatakan perasaannya pada gadis tersebut.

Aku benar-benar mencintaimu, Nay.

Aku tak ingin berpisah denganmu.

Tapi sekarang sudah waktunya…

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun