“Waktu datang ke sini aku cuma bawa laptop, baju-baju, sama beberapa barang kesayanganku,” jawabnya.
Suasana kembali hening. Perpisahan ini terasa berat bagi mereka berdua.
“Angga…,” akhirnya Nay berkata lirih.
“Ya?”
“Cepet susul aku ke Jakarta ya...”
“Pasti!” Angga menjawab mantap namun hatinya masih terasa berat.
“Beneran ya?” ulang Nay, “Kamu cepet susul aku. Kita daftar kuliah di tempat yang sama, kuliah bareng, dan wisuda bareng.”
Angga menggenggam tangan Nay.
“Pasti. Kita kan sudah janji untuk selalu bersama,” ujarnya.
Nay menyenderkan kepalanya di pundak Angga.
“Aku bakalan kangen sama kamu,” ucap gadis tersebut.