Mohon tunggu...
Rusman
Rusman Mohon Tunggu... Guru - Libang Pepadi Kab. Tuban - Pemerhati budaya - Praktisi SambangPramitra
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

"Hidupmu terasa LEBIH INDAH jika kau hiasi dengan BUAH KARYA untuk sesama". Penulis juga aktif sebagai litbang Pepadi Kab. Tuban dan aktivis SambangPramitra.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

1. Rusman: Srikandi Muslimah di Pantai Manyuran (e)

30 Mei 2019   10:35 Diperbarui: 4 Juni 2019   12:44 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Segera para pemuda itu berloncatan sambil menarik senjata masing-masing mengepung Kembang Arum dari segala arah. Kini Kembang Arum menjadi berdebar-debar. 

Ia benar-benar harus bertempur melawan lima orang pemuda. Ini tentu bukanlah pekerjaan yang mudah.

"Kenapa kalian masih bengong?" teriak pemuda yang terluka itu sambil meringis menahan sakit. Kedua telapak tangannya yang terluka dikatupkannya dan kadang-kadang ditiup-tiupnya untuk mengurangi rasa pedih.

Kini setiap laki-laki yang ada di situ telah siap. Satu demi satu mereka melangkah maju. 

Sedang Kembang Arum masih tegak berdiri sambil memegang pedangnya yang ujungnya menjadi merah.

Akankah aku mampu melawan mereka ? Pikirnya.
Atau haruskah aku menjadi korban kebiadaban para pemuda yang suka berkeliaran di pelabuhan sebelah ini ?   ** 100518 **

Nantikan jawabannya di Kisah Kearifan Lokal Kabupaten Tuban, segera dengan judul:
 "DENTING PEDANG DI PANTAI TUBAN"

https://www.kompasiana.com/rusrusman522/5af4b134caf7db6cee028e72/denting-pedang-di-timur-dermaga-tuban

Keterangan :

1) Cerita ini hanyalah imajinasi belaka, namun pada beberapa bagian ada sumbernya.

2) Penulis adalah praktisi pendidikan di Kab. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun