Mohon tunggu...
Rusman
Rusman Mohon Tunggu... Guru - Libang Pepadi Kab. Tuban - Pemerhati budaya - Praktisi SambangPramitra
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

"Hidupmu terasa LEBIH INDAH jika kau hiasi dengan BUAH KARYA untuk sesama". Penulis juga aktif sebagai litbang Pepadi Kab. Tuban dan aktivis SambangPramitra.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

1. Rusman: Srikandi Muslimah di Pantai Manyuran (e)

30 Mei 2019   10:35 Diperbarui: 4 Juni 2019   12:44 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kami tidak percaya. Jangan mencoba menakuti kami dengan mengaku saudara orang yang mengundang kami. Dengar, kami tidak dapat kau tipu, dan karenanya menyerahlah."

Darah Kembang Arum kini benar-benar mendidih. Karenanya saat laki-laki yang memuakkan itu semakin maju ia sama sekali tidak menghindar. 

Bahkan gadis itu menyongsongnya selangkah lebih maju. Sikapnya itu benar-benar mengherankan.

"Mungkinkah ia telah berputus asa," pemuda itu mencoba menemukan jawabnya, "aku harus segera berbuat sebelum ada orang lain melihatnya."

Maka pemuda itu menjadi semakin bersemangat. Wajahnya pun menjadi merah karena kemarahannya.

"Masih ada kesempatan," pemuda itu menggeram.

"Sekali lagi, letakkan senjatamu agar kami lebih bisa menghargaimu."

"Justru kalianlah yang harus menyerah, agar aku dapat menangkap kalian."

Sejenak laki-laki itu merasa sangat terhina. Apalagi yang menghinanya hanyalah seorang gadis.

Seandainya bukan seorang perempuan cantik maka dengan satu gerakan saja ia pasti bisa merontokkan giginya.  

"Kalau memang tidak mau menyerah, maka biarlah aku yang memaksamu."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun