Segera para pemuda itu berloncatan sambil menarik senjata masing-masing mengepung Kembang Arum dari segala arah. Kini Kembang Arum menjadi berdebar-debar.Â
Ia benar-benar harus bertempur melawan lima orang pemuda. Ini tentu bukanlah pekerjaan yang mudah.
"Kenapa kalian masih bengong?" teriak pemuda yang terluka itu sambil meringis menahan sakit. Kedua telapak tangannya yang terluka dikatupkannya dan kadang-kadang ditiup-tiupnya untuk mengurangi rasa pedih.
Kini setiap laki-laki yang ada di situ telah siap. Satu demi satu mereka melangkah maju.Â
Sedang Kembang Arum masih tegak berdiri sambil memegang pedangnya yang ujungnya menjadi merah.
Akankah aku mampu melawan mereka ? Pikirnya.
Atau haruskah aku menjadi korban kebiadaban para pemuda yang suka berkeliaran di pelabuhan sebelah ini ? Â ** 100518 **
Nantikan jawabannya di Kisah Kearifan Lokal Kabupaten Tuban, segera dengan judul:
 "DENTING PEDANG DI PANTAI TUBAN"
Keterangan :
1) Cerita ini hanyalah imajinasi belaka, namun pada beberapa bagian ada sumbernya.
2) Penulis adalah praktisi pendidikan di Kab.Â