Mohon tunggu...
Rusman
Rusman Mohon Tunggu... Guru - Libang Pepadi Kab. Tuban - Pemerhati budaya - Praktisi SambangPramitra
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

"Hidupmu terasa LEBIH INDAH jika kau hiasi dengan BUAH KARYA untuk sesama". Penulis juga aktif sebagai litbang Pepadi Kab. Tuban dan aktivis SambangPramitra.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Rusman: Cerpen, Warisan Sang Ayah

20 Januari 2019   23:13 Diperbarui: 4 Februari 2019   07:05 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Bagaimana anakku, kaupun seorang lelaki seperti ayah kan?" tanya beliau bercanda, "kau mau menerima usul ayah?"

Dan tak sengaja kepalaku mengangguk. Entah siapa pula yang menyuruhku tersenyum.

                       **

Begitulah, singkat cerita pernikahan itupun berlangsung dengan meriah. Siapa yang tidak kenal dengan Arsena Bima Rajendra, seorang pengusaha kayu yang sukses dengan beberapa perusahaan miliknya. Tak heran jika tamupun berdatangan dari berbagai penjuru.

Dan kini pesta itu telah usai. Dua minggu kemudian di kota sebelah telah tampil pula seorang manajer baru. Aden Arsena Putra  dengan seorang istri yang cerdas dan cantik.

Tapi manajer muda ini kabarnya justru sering menghindar dari banyak orang. Bahkan betah sekali mengurung diri di ruang kerjanya. 

Wajahnyapun sayu tak begitu nampak bergairah, sebab belakangan baru ia tahu ternyata istrinya sudah hamil 3 bulan. 

"Entah anak siapa itu. Huh, mampuslah aku!" Pikirnya.***

Tasikmadu, 210119.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun