Mohon tunggu...
Rusian Hafidh
Rusian Hafidh Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Pemuda coba coba

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hubungan Tasawuf dan Politik: Perspektif Spiritualitas dalam Praktik Kekuasaan

22 November 2024   06:32 Diperbarui: 22 November 2024   06:32 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kesimpulan

Hubungan antara tasawuf dan politik bukanlah sesuatu yang baru. Dalam sejarah Islam, tasawuf memainkan peran penting sebagai penggerak moral dalam pemerintahan dan perlawanan sosial. Prinsip-prinsip tasawuf, seperti keadilan, kesederhanaan, dan pengendalian ego, memberikan panduan etis yang relevan dalam politik modern.

Namun, tantangan tetap ada, termasuk potensi penyalahgunaan tasawuf untuk tujuan politik praktis. Oleh karena itu, hubungan antara tasawuf dan politik harus dilandasi oleh niat yang tulus untuk mewujudkan nilai-nilai kebenaran dan keadilan, bukan sekadar alat untuk mencapai kekuasaan.

Tasawuf dan politik, meski tampak bertentangan, dapat bersinergi untuk menciptakan tatanan masyarakat yang lebih baik jika diterapkan dengan tepat.

---

Referensi

1. Al-Ghazali, Abu Hamid. Ihya Ulum al-Din.  

2. Schimmel, Annemarie. Mystical Dimensions of Islam.  

3. Bruinessen, Martin van. Tarekat Naqsyabandiyah di Dunia Melayu.  

4. Esposito, John L. Islam and Politics.  

5. Nasr, Seyyed Hossein. The Garden of Truth.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun