Mohon tunggu...
Rushans Novaly
Rushans Novaly Mohon Tunggu... Administrasi - Seorang Relawan yang terus menata diri untuk lebih baik

Terus Belajar Memahami Kehidupan Sila berkunjung di @NovalyRushan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Commuter, Menggapai Moda Berkualitas

6 Desember 2015   07:04 Diperbarui: 6 Desember 2015   15:16 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mbludaknya jumlah penumpang commuter line memang sebuah kenyataan yang baik. Satu sisi orang mulai beralih dari kendaraan pribadi menuju kendaraan publik. Beban jalan akan berkurang karena mobil dan motor pribadi akan terparkir dikantung kantung stasiun. Pemakaian bahan bakar minyak (BBM) juga bisa direduksi.

Namun , daya angkut commuter kian hari kian tak mampu alias overload. Jumlah kereta dengan jumlah orang tak sepadan. Penumpukan terjadi luar biasa, bila commuter sampai di stasiun sering terjadi salah pengertian yang berujung dengan ketegangan antara penumpang yang naik dan yang akan turun.

Begitu juga didalam gerbong , egoisme penumpang sering menuai pertikaian kecil . Apalagi penumpang yang sudah terlanjur duduk di kursi prioritas. Bila sudah begitu , penumpang lain memisahkan pertikaian antar dua penumpang yang merasa terusik. Itu masih hal sepele. Belum masalah kriminal dan pelecehan seksual didalam kereta.

Walau telah disediakan gerbong khusus wanita. Tetap saja tak mampu menampung jumlah seluruh wanita. Tak ayal beberapa kejadian tak pantas menimpa penumpang wanita. Hal ini nampaknya perlu menjadi pertimbangan pihak pengelola commuter untuk mencari cara paling efektif untuk memecahkan masalah penumpukan penumpang. Penyelesaiannya harus segera dan komprehensif , penambahan jumlah gerbong dari 8 ke 10 dan 12 gerbong memang solusi . Tapi hal ini belum tentu bisa mengatasi secara keseluruhan.

Commuter On The Track

Sebagai moda angkutan publik , commuter telah mengangkut jutaan orang dari dan kejakarta. Mobilitas orang yang tinggi menjadi hal yang wajar dalam negara yang tumbuh . sebagai tanda ekonomi bergerak positif . Commuter adalah alat tranportasi dalam menunjang pergerakan manusia.

Apa yang dilakukan dan di upayakan PT KCJ sudah dalam jalur yang benar. Tinggal dilakukan penyempurnaan. Perluasan tempat parkir, peluasan stasiun dan fasilitas pendukung lainnya. Disamping melakukan penyempurnaan sistem lalu lintas kereta yang kadang masih molor .

Masih ada PR yang harus segera diselesaikan. Namun bila melihat progres yang sudah dilakukan nampaknya wajah transportasi berbasis rel melalui commuter akan menjadi sesuatu hal yang membanggakan. Melihat perkembangannya pantaslah bila kita memberi apresiasi yang layak dan juga turut menjaga hal baik yang dilakukan KCJ dengan tidak melakukan pengrusakan fasilitas KCJ. Dan jangan lupa belilah tiket , jangan bilang ini kereta dalam ‘ujicoba’.

Salam commuter, jaya selalu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun