Mohon tunggu...
Roesda Leikawa
Roesda Leikawa Mohon Tunggu... Editor - Citizen Journalism, Editor, Penikmat Musik Instrumen dan Pecinta Pantai

"Menulis adalah terapi hati dan pikiran, Kopi adalah vitamin untuk berimajinasi dan Pantai adalah lumbung inspirasi" -Roesda Leikawa-

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Mengenang Bapak yang Telah Tiada

17 Februari 2016   13:31 Diperbarui: 17 Februari 2016   14:18 1436
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Kakak : “iya, kalau sudah di Ambon, langsung pulang ke rumah e?”. Tegas kakak untuk mengingatkan saya kembali.

Saya : “iya, nanti kalau sudah sampai Ambon, beta langsung ke rumah”.

Dan kami pun mengakhiri percakapan itu, tidak terasa air mata saya langsung berderai di pipi, ingin segera pulang ke Ambon menemuinya. Pada saat itu saya dan beberapa teman yang dari Ambon baru saja melakukan kunjungan ke Kantor Kompas Gramedia Jl. Palmerah Selatan, Jakarta Pusat, Dalam perjalanan menuju tempat penginapan perasaan ini benar-benar sudah tidak enak. Karena ingin segera pulang ke Ambon. Entah kenapa tangan saya pun mulai memencet tombol-tombol telpon genggam, maka jadilah sebuah puisi pendek:

Ayah.. Tunggulah sebentar
Aku akan pulang menemuimu

Ayah... Sabarlah sebentar
Karena malam ini akan berganti pagi
Kita akan bertemu dan bersua

Ayah ...Tunggulah dirumah
Karena aku pasti datang
Ada oleh-oleh untukmu, ada salam untukmu
Kau pasti senang, sebab ini salam Presiden

Ayah.., Jangan sebut namaku terus didepan mereka
Karena itu membuatku gelisah

Ayah...Tunggulah sebentar
Aku akan pulang menemuimu

Jakarta, 14 Desember 2015.

Usai memencet tombol telpon gengam saya, barulah perasaan ini legah, tak perduli kalimat yang bagus untuk penyusunanya, namun setidaknya saya sedikit tenang. Bahkan dalam diam pun hati ini terus berdoa untuk kesembuhan kedua orang tuaku.

15 Desember 2015, 08.00 WIT kami tiba di Ambon dengan selamat, saya berencana untuk langsung pulang kerumah, namun 10 menit setelah keluar dari bandara Pattimura saya menerima panggilan lagi dari kakak, dalam percakapannya di telpon dia mengabarkan bahwa bapak sudah dilarikan ke Rumah Sakit Umum Tulehu. Akhirnya rencana pun berubah, semua bawaan dari Jakarta saya taruh di rumah kontrakan dan bergegas menemui Bapak di Rumah Sakit. Setelah sampai dirumah sakit, melihatnya sedang tertidur pulas, namun kakak membangunkannya untuk memberitahu kepulanganku, beliau pun langsung bangun dan duduk, kami sempat bercakap-cakap, dan seperti biasa yang sering saya lakukan di rumah kalau lama tidak bersua bersama Bapak Ibu adalah bercerita tentang aktivitas saya diluar, ya semacam laporan perjalanan dinas gitulah kalau di kantor-kantor. Cuma bedanya laporan ini disampaikan secara lisan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun