Rasanya aneh dan kurang pantas seandainya si anak tak saling menyapa karena canggung merasa belum kenal meski dengan sepupunya sendiri. Ini bisa saja terjadi saat ada acara hajatan keluarga. Hal yang sebenarnya kesalahan orangtua karena sejak dini tidak mengenalkan anggota keluarga dan statusnya.
Mempunyai anak pintar dan cerdas adalah dambaan orangtua. Tetapi tanpa adanya keselarasan mempunyai kepribadian yang baik bisa jadi penyesalan di kemudian hari.Â
Kecerdasan bidang apapun bisa saja disalahgunakan. Namun, bila ada benteng etika dan akhlak baik, ada rambu nantinya untuk tidak menyalahgunakan.
Selain itu, kita juga bisa mengajarkan kata-kata lain seperti permisi, ucapan salam, dan lainnya. Ingat juga untuk memberi contoh sehingga anak bisa meresapi kebiasaan tersebut.
Usia dini adalah momentum di mana anak masih murni belum terkontaminasi dunia luar kecuali keluarga. Kesabaran dan ketelatenan dalam mengawal tumbuh kembangnya ada di tangan bapak dan ibunya. Tidak cukup menyerahkan pendidikan anak nantinya hanya pada pihak sekolah.
Etika, empati, dan akhlak berpijak dan terbentuk dari lingkungan keluarga sendiri.
Selain itu, mendidik anak belajar untung-rugi 'hal keuangan' di masa belum waktunya sangat tidak disarankan. Sebab, jika doktrin itu tertanam sejak kecil tidak menutup kemungkinan mindset-nya nanti akan berpengaruh dalam semua tindakannya selalu berorientasi dengan uang.Â
Kurangnya pendidikan 'tenggang rasa' anak nantinya kurang punya empati dengan orang-orang dan lingkungan sekelilingnya. Ini juga patut diperhatikan, karena sangat berpengaruh 'tidak baik' terhadap anak di kehidupan sosialnya setelah dewasa.