Berikut cara yang tepat untuk menanamkan sikap mental yang kuat
Pertama, ajarkan mengelola ketakutan dan kehawatiran
Hindarkan sikap pesimis, rasa hawatir yang berlebihan, dan takut terhadap sesuatu yang belum tentu terjadi. Perasaan itu harus dilatih, jangan sampai kekhawatiran yang berlebihan mengganggu aktivitas sehingga menyebabkan tidak bisa berpikir logis.
Seperti yang terjadi pada Barja, dia ketakutan jika ibunya meninggalkan dia untuk selamanya, padahal ibunya memang sering ngedrop ketika kadar gulanya naik. Dan itu sering dialaminya.
Sepanjang malam, dia terjaga dari tidur, sambil sesekali melihat ibunya, apakah masih bersuara apa tidak. "Mak... Mak...", beberapa kali dia memancing suara emaknya, agar bersuara menandakan kalau emaknya masih hidup, itu yang dilakukan sepanjang malam.
Kedua, dorong  anak menghadapi ketakutan
Jika anak menghadapi ketakutan, maka sebaiknya dorong dia untuk menghadapi ketakutannya, jangan menghindarinya, karena ia tak akan pernah mendapatkan kepercayaan dirinya.
Berikan kata-kata bijak yang bisa membuat dirinya berani menghadapi zona yang tidak nyaman, jika dia berhasil menahlukkannya maka dia akan bisa menangani rasa takutnya.
Yang perlu ditanamkan pada anak bahwa kehawatiran yang akan terjadi adalah hanya bayangan semu yang belum tentu terjadi, maka sebaiknya hindari itu, dan berusaha  menghadapi kenyataan yang ada dengan menerima secara lapang.
Ketiga, biarkan anak merasa tidak nyaman
Kadang sebagai orang tua maupun guru, mengetahui anak berada pada suasana tidak nyaman, ingin sekali membantunya, agar dia keluar dari masalahnya. Namun secara tidak langsung membuatnya tidak berdaya karena dia keluar dari masalah atas bantuan kita.