Mohon tunggu...
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri)
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri) Mohon Tunggu... Guru - Guru SD, Penulis buku

Hidup bermanfaat lebih beruntung

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Perlukah Menanamkan Sikap Mental yang Kuat pada Siswa?

24 Maret 2022   22:50 Diperbarui: 25 Maret 2022   08:22 1066
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berikut cara yang tepat untuk menanamkan sikap mental yang kuat

Pertama, ajarkan mengelola ketakutan dan kehawatiran

Hindarkan sikap pesimis, rasa hawatir yang berlebihan, dan takut terhadap sesuatu yang belum tentu terjadi. Perasaan itu harus dilatih, jangan sampai kekhawatiran yang berlebihan mengganggu aktivitas sehingga menyebabkan tidak bisa berpikir logis.

Seperti yang terjadi pada Barja, dia ketakutan jika ibunya meninggalkan dia untuk selamanya, padahal ibunya memang sering ngedrop ketika kadar gulanya naik. Dan itu sering dialaminya.

Sepanjang malam, dia terjaga dari tidur, sambil sesekali melihat ibunya, apakah masih bersuara apa tidak. "Mak... Mak...", beberapa kali dia memancing suara emaknya, agar bersuara menandakan kalau emaknya masih hidup, itu yang dilakukan sepanjang malam.

Kedua, dorong  anak menghadapi ketakutan

Jika anak menghadapi ketakutan, maka sebaiknya dorong dia untuk menghadapi ketakutannya, jangan menghindarinya, karena ia tak akan pernah mendapatkan kepercayaan dirinya.

Berikan kata-kata bijak yang bisa membuat dirinya berani menghadapi zona yang tidak nyaman, jika dia berhasil menahlukkannya maka dia akan bisa menangani rasa takutnya.

Yang perlu ditanamkan pada anak bahwa kehawatiran yang akan terjadi adalah hanya bayangan semu yang belum tentu terjadi, maka sebaiknya hindari itu, dan berusaha  menghadapi kenyataan yang ada dengan menerima secara lapang.

Ketiga, biarkan anak merasa tidak nyaman

Kadang sebagai orang tua maupun guru, mengetahui anak berada pada suasana tidak nyaman, ingin sekali membantunya, agar dia keluar dari masalahnya. Namun secara tidak langsung membuatnya tidak berdaya karena dia keluar dari masalah atas bantuan kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun