"Apa kakakmu suka mabuk?"pertanyaan saya berikutnya
"Kadang-kadang Bu" jawabnya
"Saya takut kalau di tinggal Ibu, saya dengan siapa, Bapak gak punya sedang dua kakak saya sak karepe dewe Bu" keluhnya memelas.
Mungkin pernah saya ceritakan pada tulisan sebelumnya, bahwa Barja adalah anak ibu dari lima bersaudara, saat ini Ibunya menjadi tukang parkir di pasar. Dia termasuk anak yang baik, dewasa, dan suka menolong.
Anak pasti akan menghadapi beragam tantangan di setiap fase hidupnya. Seperti juga yang dialami Barja. Jika setiap tantangan berhasil dilaluinya akan menambah kekayaan pengalaman serta pengetahuan yang bermakna. Oleh karenanya, mental yang kuat sangat diperlukan untuk menghadapi tantangan pada masa depannya.
Apa itu mental yang kuat?
Anak dikatakan memiliki mental yang kuat jika ia mampu mengelola emosi positif dan negatifnya dengan sebaik-baiknya. Tidak harus selalu berada pada posisi emosi positif namun lebih dari itu dia mampu mengelola segala bentuk emosi yang dirasakan  menjadi sebuah kebaikan.
Anak yang bisa menguasai dan memosisikan emosi pada saat yang diperlukan menunjukkan anak tersebut telah dewasa dalam berpikir. Jarang mengeluh dan tidak gampang emosi ketika ada masalah yang menderanya.
Jika mental kuat mulai ditanamkan pada siswa sejak usia dini maka ke depan dia akan sanggup menghadapai tantangan setiap tahapan yang dihadapinya.