Untuk itu sebaiknya biarkan dia, jangan langsung menolong, dengan begitu dia akan berpikir bagaimana mengatasi masalahnya. Hal ini akan membantu anak akan keluar dari masalahnya.
Saat Barja merasa dia menjadi bullyan kakak-kakaknya, merasa tak ada yang membantunya, dia mengatakan pada saya, jika itu terjadi "Saya akan keluar rumah main bersama teman", jika pulang masih dimarah-marahi lagi, saya keluar lagi main bola di lapangan",
Sikap itu adalah tindakan Barja yang bisa mengatasi masalahnya agar keluar dari zona yang tidak nyaman. Saya menyarankan, jika itu terjadi lagi kamu bisa pergi ke masjid dan berkawan dengan teman-temanmu yang ada di masjid. Insyaalloh akan membuatmu tenang.
Keempat, bangun karakter baik pada anak.
Saat anak menghadapi masalah ajak dia bercerita, posisikan kita menjadi pendengar yang baik. Dari apa yang disampaikan dia membutuhkan petunjuk moral yang kuat untuk membantunya menemukan keputusan yang sehat.
Saat yang tepat kita menanamkan nilai-nilai yang baik seperti, jangan putus asa, tetap berusaha, ihtiyar, dan berdoa. Â Berusaha dan tawakkal kepada Allah bahwa apa yang dialami oleh manusia sudah terukur bahwa hambanya mampu menghadapi masalah yang menderanya.
Dengan demikian anak akan terlatih menerima keadaan, sambil berdoa bahwa Allah pasti akan memberi jalan keluar dari masalah yang dihadapinya.
Kelima, jadikan syukur menjadi prioritas.
Salah satu hal yang dapat menenteramkan hati adalah jika hamba itu pandai bersyukur. Bahkan dalam keadaan dihimpit masalahpun dia tetap menerima dengan lapang.
Dalam hadis disebutkan, Rasulullah SAW bersabda : "Sungguh menakjuban keadaan seorang mukmin, seluruh urusannya baik, jika mendapatkan kesenangan, ia bersyukur, itu baik baginya. Jika mendapatkan kesusahan, ia bersabar, maka itu baik baginya (H.R. Muslim)
Bersyukur adalah perasaan bahagia yang tumbuh dari hati yang paling dalam jika dilakukan ada perasaan nyaman dan tenteram. Sebaiknya kita tanamkan pada anak sejak dini bahwa apapun yeng terjadi pada kita, wajib mensyukurinya, karena masih banyak anak-anak di luar sana yang menerima nasib yang lebih buruk dari kita.