* * *
“Ini barang-barangmu.”
Seorang petugas penjara menyerahkan sebuah tas berisi pakaian dan beberapa barang lainnya pada Sam.
“Terimakasih,” ujar Sam.
Lelaki itu kemudian melangkah keluar. Lima tahun kehidupannya terbuang sia-sia di tempat itu. Meski tidak terbukti dirinya yang melakukan pencurian atas barang-barang berharga milik seorang tamu penting, ia tetap didakwa. Perusahaan bahkan cuci tangan dan lepas tanggung jawab. Ia harus menghadapi dakwaan itu sendirian.
Hanya karena aku yang bertugas saat itu.
Sam membuka dompetnya. Foto itu masih tersimpan di sana. Foto seorang gadis cantik yang membuatnya tabah menjalani hari-hari muram di dinding sel yang pengap dan dingin.
Kartika…
Masihkah kamu ingat janji itu?
* * *
Butuh waktu berbulan-bulan lagi bagi Sam untuk bisa kembali ke kampung halamannya. Di negara orang ini ia masih harus menunggu, begitu panjang daftar pekerja yang meminta bantuan kedutaan untuk dipulangkan ke kampung halamannya, mengubur semua mimpi indah tentang emas di negeri orang.