Mohon tunggu...
Ruminto
Ruminto Mohon Tunggu... Guru - Back to Nature

Senang membaca dan menulis, menikmati musik pop sweet, nonton film atau drama yang humanistik dan film dokumenter dan senang menikmati alam.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Hubungan Impersonal di Pasar Tradisional

20 Agustus 2023   11:59 Diperbarui: 20 Agustus 2023   12:25 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gambar simbok penjual jajanan pasar di pasar tradisional ( sumber; dok. foto pribadi )

     Karena istri saya juga bekerja, sehingga kalau hari minggumerupakan  kesempatan untuk belanja bareng dipasar. Dan anak kami yang semata wayang, sedari balita diajak serta. Sekarang, kalau kami berdua belanja ke pasar, anak kami tidak ikut, ada saja pedagang yang nanya ;

    " Kok ndak diajak ?"

     " Main sama teman, sudah mau main sendiri "

     " Sudah gede sekarang ya, sudah kelas berapa sih ?"

     " Kelas empat ."

     " Rasanya baru kemarin ya, waktu masih diemban diajak pasar bareng "

     Suatu hari saya belanja di pasar tempat tinggal saya yang dulu. Waktu itu sudah tengah hari, jadi pasar agak longgar pengunjung. Tiba -- tiba saya dikejutkan oleh orang yang menghampiri saya ;

     " Kok ngga pernah beli jeruk saya sama lagi, ngga pernah kelihatan ?!"

     " Oh ya, ma'af, sekarang saya sudah pindah tempat tinggal, jadi nggak pernah ke pasar ini lagi. " jawab saya.

     " Oh pantesan, ya sini beli, mumpung mampir kesini !"

     " Tapi dimurahin ya " selorohku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun