Belum lagi, bagaimana jika di dalam group ternyata ada yang kawan, sahabat, kerabatnya juga berada di lokasi bencana, dan menjadi korban? Itu kan akan lebih melukai lagi.
Dan padahal juga, bisa jadi, berita itu disebarkan oleh satu orang, bukan hanya ke satu group, tapi ke banyak group lain.
Oh c'mon..
Dan.. melihat fakta bahwa diantara ratusan orang dalam group, hanya satu dua yang mengomentari, padahal dalam saat topik lain dibahas biasanya begitu banyak yang riuh- rendah saling bersahutan, ya, rupanya, begitulah faktanya.
Perempuan, rupanya, oleh banyak orang, terutama para lelaki, memang masih juga dianggap makhluk kelas dua. Yang fungsinya, di benak para lelaki itu adalah, jika meihat isi dan cara daftar yang kuceritakan di atas itu diunggah, tak jauh urusannya dari selangkangan. Bahkan ketika bencana tengah melanda.
Sayangnya, banyak perempuan yang juga masih enggan angkat bicara, ketika pelecehan serupa ini terjadi, bahkan di depan matanya.
So sad.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H