Mohon tunggu...
Rumah Kayu
Rumah Kayu Mohon Tunggu... Administrasi - Catatan inspiratif tentang keluarga, persahabatan dan cinta...

Ketika Daun Ilalang dan Suka Ngeblog berkolaborasi, inilah catatannya ~ catatan inspiratif tentang keluarga, persahabatan dan cinta...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Hujan Emas di Negeri Orang, Hujan Harapan Berbakti Membangun Negeri di Tanah Air

17 Agustus 2016   19:44 Diperbarui: 9 Februari 2017   10:35 1368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Adikku kembali ke Indonesia setelah beberapa bulan berada di Jepang. Kembali mengajar di almamaternya. Tetap dengan status yang tidak jelas. Tak dia perdulikan ketidak jelasan status itu, sebab dia memang sudah bertekad untuk melakukan itu. Status kepegawaian yang resmi terdaftar akhirnya baru dia dapatkan beberapa tahun kemudian.

Adikku bukan hanya mengajar. Tapi juga melakukan riset. Dia beberapa kali dengan bangga menunjukkan padaku artikel-artikel di koran-koran dan majalah terkemuka di Tanah Air. “Ini hasil risetku,“ katanya. Ada pernah juga dia menunjukkan padaku link ke YouYube, rekaman sebuah acara televisi nasional yang meliput benda yang diciptakan adikku bersama timnya.

Kita semua tahu, laboratorium dan sarana untuk melakukan riset di Indonesia tak selengkap dan secanggih di luar negeri. Dana untuk melakukan riset juga tak seberlimpah itu. Tapi adikku tak pernah menyerah. Dia terus berkarya.

“Aku dapat penghargaan dosen berprestasi,“ katanya suatu ketika. Lalu lagi, dan lagi. Penghargaan dosen berprestasi itu dibagi menjadi 3 kategori. Dan adikku dalam beberapa tahun yang berbeda mendapatkan penghargaan sebagai dosen berprestasi lagi dan lagi sebab dia memperoleh penghargaan untuk kategori yang berbeda-beda di bidang pengajaran, di bidang penelitian dan di bidang karya inovasi. Dia dengan lengkap pernah memperoleh penghargaan di semua kategori.

Adikku ini, pemegang hak paten atas beberapa benda hasil risetnya. Kuperhatikan bahwa saat melakukan riset, tujuan utama risetnya adalah untuk kemanusiaan. Untuk menciptakan barang-barang yang selama ini hanya bisa diperoleh dengan cara mengimpor yang mahal dan kadang perlu waktu lama untuk memesan. Atau juga, benda lain yang diciptakannya dibuat untuk memudahkan manusia yang memiliki kendala untuk melakukan sesuatu.

Adikku, tak pernah menyerah pada status tak menentu, pada keterbatasan sarana maupun prasarana. Dia sudah bertekad untuk membaktikan diri untuk negeri ini. Semangat membangun negeri itulah yang membuatnya bisa tetap berprestasi walau banyak kesulitan menghadang.

Bravo, dik. Sungguh, aku selalu bangga padamu.

Dirgahayu Indonesia!

p.s. - Artikel terkait: Kembalilah Ke Tanah Air Seusai Menyelesaikan Pendidikan di Luar Negeri

 - Di bawah ini adalah video lagu Merah Putih karangan Gombloh.. " Tunjukkanlah kepada dunia, semangatmu yang panas membara... "


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun