Adikku kembali ke Indonesia setelah beberapa bulan berada di Jepang. Kembali mengajar di almamaternya. Tetap dengan status yang tidak jelas. Tak dia perdulikan ketidak jelasan status itu, sebab dia memang sudah bertekad untuk melakukan itu. Status kepegawaian yang resmi terdaftar akhirnya baru dia dapatkan beberapa tahun kemudian.
Adikku bukan hanya mengajar. Tapi juga melakukan riset. Dia beberapa kali dengan bangga menunjukkan padaku artikel-artikel di koran-koran dan majalah terkemuka di Tanah Air. “Ini hasil risetku,“ katanya. Ada pernah juga dia menunjukkan padaku link ke YouYube, rekaman sebuah acara televisi nasional yang meliput benda yang diciptakan adikku bersama timnya.
Kita semua tahu, laboratorium dan sarana untuk melakukan riset di Indonesia tak selengkap dan secanggih di luar negeri. Dana untuk melakukan riset juga tak seberlimpah itu. Tapi adikku tak pernah menyerah. Dia terus berkarya.
“Aku dapat penghargaan dosen berprestasi,“ katanya suatu ketika. Lalu lagi, dan lagi. Penghargaan dosen berprestasi itu dibagi menjadi 3 kategori. Dan adikku dalam beberapa tahun yang berbeda mendapatkan penghargaan sebagai dosen berprestasi lagi dan lagi sebab dia memperoleh penghargaan untuk kategori yang berbeda-beda di bidang pengajaran, di bidang penelitian dan di bidang karya inovasi. Dia dengan lengkap pernah memperoleh penghargaan di semua kategori.
Adikku ini, pemegang hak paten atas beberapa benda hasil risetnya. Kuperhatikan bahwa saat melakukan riset, tujuan utama risetnya adalah untuk kemanusiaan. Untuk menciptakan barang-barang yang selama ini hanya bisa diperoleh dengan cara mengimpor yang mahal dan kadang perlu waktu lama untuk memesan. Atau juga, benda lain yang diciptakannya dibuat untuk memudahkan manusia yang memiliki kendala untuk melakukan sesuatu.
Adikku, tak pernah menyerah pada status tak menentu, pada keterbatasan sarana maupun prasarana. Dia sudah bertekad untuk membaktikan diri untuk negeri ini. Semangat membangun negeri itulah yang membuatnya bisa tetap berprestasi walau banyak kesulitan menghadang.
Bravo, dik. Sungguh, aku selalu bangga padamu.
Dirgahayu Indonesia!
p.s. - Artikel terkait:Â Kembalilah Ke Tanah Air Seusai Menyelesaikan Pendidikan di Luar Negeri
 - Di bawah ini adalah video lagu Merah Putih karangan Gombloh.. " Tunjukkanlah kepada dunia, semangatmu yang panas membara... "