Mohon tunggu...
Rumah Kayu
Rumah Kayu Mohon Tunggu... Administrasi - Catatan inspiratif tentang keluarga, persahabatan dan cinta...

Ketika Daun Ilalang dan Suka Ngeblog berkolaborasi, inilah catatannya ~ catatan inspiratif tentang keluarga, persahabatan dan cinta...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Strategi Guru Ketika Menghadapi Murid yang Unik

24 September 2015   12:40 Diperbarui: 24 September 2015   21:40 1260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Yang keempat, yang tak bisa tak disebutkan, adalah guru les musik anak-anak kami.

Walau dia sendiri sering tercengang-cengang, tapi dia sabar.

Saat itu, kedua anak tertuaku, si sulung dan anak nomor dua ini belajar main keyboard. Gurunya yang datang ke rumah seminggu sekali.

Berbeda dengan si sulung yang tertib, anakku yang nomor dua ini memang ada-ada aja.

Dia masih TK, usia lima tahun, ketika pertama kali diajari membaca not balok oleh guru musiknya ini. Dan alih-alih mau duduk di kursi, dia seringkali malah masuk ke kolong meja makan sambil main mobil-mobilan. Katanya pada guru musiknya, "Kakak ngomong aja di situ, aku dengerin. Di sini "

Dalam banyak waktu, anakku ini tetap tidak mau keluar dari kolong meja saat guru musiknya itu meminta dia mengerjakan sesuatu yang berhubungan dengan pelajaran not balok itu di kertas. Katanya, "Sini kak, kertas dan pensilnya kirim ke kolong sini, aku kerjain di sini. "

Gurunya, tentu saja bicara padaku tentang hal itu. Aku, yang sudah tahu anakku ini memang yaaa begitulah itu, cuma nyengir dan bertanya, "Tapi dia mau ngerjain? Nggak mogok?"

Guru musiknya mengatakan tidak. Anakku tidak mogok, dan hasil pekerjaannya juga benar. Maka aku katakan, ya sudah, biar saja kalau begitu dia mengerjakannya di kolong meja, tak perlu dipaksa untuk duduk manis di kursi. 

Les musik ini berjalan beberapa tahun. Guru musiknya tak lagi heran dengan kelakuan nyeleneh anakku. Termasuk ketika pada suatu hari kedua anakku diminta tampil dalam sebuah konser musik.

Si sulung, rapi dan tertib seperti biasa. Dia berangkat dengan membawa buku musik dimana lagu yang akan dimainkannya ada di dalamnya.

Anak nomor dua ini, ketika diingatkan untuk membawa bukunya malah menjawab, "Nggak usah, buat apa?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun