Duh iya, waktunya koq tidak tepat sekali. Dia sakit, tapi dia sungguh- sungguh ingin mengeluarkan apa yang ada di kepalanya.
Ya sudahlah.
Dee berbaring lagi.
Kuti mengamati istrinya.
Dee ini kadang memang susah diatur. Yaaa, bandel- bandel amat juga tidak, tapi.. begitulah.
Kuti teringat apa yang terjadi dua hari yang lalu..
Mereka baru saja pulang dari dokter waktu itu. Dee demam sudah beberapa hari dan akhirnya memutuskan untuk ke dokter agar mendapat obat. Dia baru saja minum obat, lalu berbaring dan iseng- iseng menggunakan smartphone-nya untuk membaca beberapa tulisan di blog keroyokan dimana mereka biasa menulis.
Dan lalu terjengkat.
Kuti melihat dengan jelas, betapa Dee marah sekali.
" Tolong, pinjam laptopnya sebentar, " kata Dee pada Kuti.
Kuti menyerahkan laptop yang sedang dipegangnya, yang rupanya digunakan Dee untuk menulis komentar. Sambil gemetaran.