Ada yang dengan pilu mengatakan dia akan kehilangan ritual pagi harinya membaca tulisanku yang konon menurutnya membuatnya merenung dan membasuh luka hati dan membuatnya bisa bergerak maju.
Aku sedih tapi kuputuskan bahwa kesehatan jiwaku juga penting. Bagaimana aku bisa membasuh luka hati orang lain dan menanamkan spirit untuk maju jika jiwaku sendiri menjadi sakit.
Kutahu akan ada banyak yang bersorak jika aku berhenti. Tapi aku juga tak perduli. Kepopuleran, sama sekali bukan
hal yang kucari.
Ketenangan hati jauh lebih penting.
Kuputuskan untuk menghapus blog-ku di malam hari nanti.
Namun...
Beberapa jam sebelum kulakukan itu, kuterima sebuah email yang dengan singkat dan to the point menanyakan, " D..ada apa? "
Dengan sebal kujawab, " Aku mau tutup blog aku. Fans kamu ganggu- ganggu aku terus... "
Hahaha.
Email itu datang dari sang pemilik blog populer yang bahkan saat itu tak kutahu siapa nama aslinya.