Adakah dia perlu membantu, mengupayakan kesembuhan Tikta, atau mengabaikannya saja?
Itu pertanyaan yang diajukan Kenanga pada Dee sangat menghubunginya melalui telepon ketika mendengar bahwa Tikta sakit parah dan terkapar di tempat tidur Rumah Sakit yang dingin, dengan beragam kemungkinan bahwa kondisinya akan memburuk.
Walau juga ada secercah harapan bahwa dia akan bisa membaik.
Kendati, tak bisa cepat, kata dokter. Tikta mungkin pulih, tapi akan perlu waktu lama.
Dan hati Kenanga bertanya- tanya: akankah dia tetap tak perduli, walau dia sebenarnya bisa membantu?
( bersambung ke bagian-2 )
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H