Kenanga meminta orang yang menjadi sumber kepahitan hatinya untuk juga tak lagi mendekatinya. Agar dia bisa cepat pulih dari luka. Agar rasa cinta itu cepat pudar. Agar Kenanga dapat melangkah maju dan membuka diri kembali.
Sebab Kenanga selalu percaya, betapapun sakit hatinya dia ketika itu, akan ada cinta baru yang dia bisa temukan. Kelak.
Cinta baru.
Yang mudah- mudahan akan membawa kebahagiaan yang panjang. Dan tak berujung luka, seperti cerita cintanya yang kandas pada Tikta.
Lelaki yang dipercakapkannya dengan Dee tadi itu.
Tikta, yang baru- baru ini sakit parah dan beritanya tanpa sengaja menjangkau telinga Kenanga.
Tikta yang konon pingsan tiba- tiba sebab ada darah merembes keluar dari pembuluh darah di kepalanya.
Tikta yang menurut cerita begitu sadar dari pingsannya berhari- hari tampak begitu gelisah. Padahal dokter- dokter justru mengatakan bahwa yang dibutuhkannya untuk mencapai kesembuhan adalah ketenangan batin.
Di saat seperti itu, kabar menghampiri Kenanga.
Dan membuat telepon Dee berdering tak lama sesudahnya.
***