Karena, seperti yang telah kuulas sedikit di atas, apapun yang dirasakan atau dilakukan seorang ibu akan sangat mempengaruhi situasi keluarga. Jadi, jika ibu dalam keluarga tersebut adalah ibu yang berbahagia, maka dia akan juga dapat membuat keluarganya merasakan kebahagiaan tersebut.
Begitu pula sebaliknya.
Menjadi seorang ibu itu tidak mudah.
Sebab, sebenarnya dialah yang akan harus menjadi benteng pertahanan keluarga. Yang akan harus membuat dunia tampak selalu cerah dan gembira. Dia juga yang harus menularkan optimismenya pada keluarga serta menyembunyikan semua kelelahan dan keresahan hatinya. Menyimpan rapat- rapat beragam keraguan dan ketakutan akan masa depan agar anak- anaknya terutama, dapat tumbuh sehat dan bahagia.
***
" Ibu, " begitu biasanya anakku berkata saat dia sedang berjuang untuk menggapai sesuatu yang besar, " Ibu tolong doain aku ya? "
Ya.
Aku akan mengangguk dan menjawab, " Iya, ibu doain. "
Adakalanya anakku menambahkan " Ibu beneran lho bu, Ibu doain aku. Kalau ibu nggak doain aku, aku nggak bisa dapetin itu soalnya. "
Dan aku akan tersenyum lebar, mengangguk lagi, berjanji akan mendoakannya. Tak perduli apapun perasaanku sendiri, jika itu baik untuk masa depannya, maka aku akan mengangguk dan mengatakan padanya, " Iya ibu doain. Yakin deh bisa. Usaha aja. Hasilnya, serahkan sama Allah. Biar Allah yang atur, diberi atau enggak. Saat ini atau ditunda... "