Mohon tunggu...
Rumah Kayu
Rumah Kayu Mohon Tunggu... Administrasi - Catatan inspiratif tentang keluarga, persahabatan dan cinta...

Ketika Daun Ilalang dan Suka Ngeblog berkolaborasi, inilah catatannya ~ catatan inspiratif tentang keluarga, persahabatan dan cinta...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Perbedaan antara Perempuan dan Lelaki Itu Ada atau Tidak, Sebenarnya? (1)

22 April 2013   19:55 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:47 834
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malam tiba...

SUARA jangkrik terdengar dari halaman rumah kayu, sementara di dalam rumah, wangi bunga sedap malam dalam jambangan menghambur ke sekelilingnya.

Dee berbaring santai di kasur lebar yang terletak di ruang keluarga, menonton televisi yang sedang menyiarkan acara musik.

Anak- anak sudah sejak tadi terlelap.

Di tengah keasyikannya menonton para penyanyi beraksi, terdengar suara langkah mendekat . Dee tersenyum melihat suaminya muncul menghampiri.

Kuti membalas senyum Dee, dan saat sudah berada di sisi sang istri, diraihnya sang istri ke dalam pelukan. Dee, tentu saja, dengan senang hati menikmati hangatnya pelukan sang suami.

Kemudian mereka berbincang ringan tentang banyak hal. Tentang sekolah Pradipta, tentang celoteh si kembar, tentang pohon- pohon kopi yang mereka tanam, tentang beberapa rencana yang ingin mereka wujudkan, tentang...

Dee tiba- tiba teringat sesuatu.

" Eh, " katanya, " Aku tadinya mau nulis tentang otak perempuan buat blog, tapi... "

Dee menimbang- nimbang. Rasanya dipeluk suami lebih menyenangkan daripada menulis. " Ah, besok saja deh, " putusnya.

Kuti tersenyum, mengelus punggung istrinya dengan sayang.

[caption id="attachment_249335" align="aligncenter" width="445" caption="Gambar: norcalhappenings.blogspot.com"][/caption]

" Apa inti tulisan tentang bagaimana otak bekerja yang mau ditulis itu, Dee? " komentar Kuti, " Pembahasan tentang pernyataan populer yang mengatakan bahwa sebetulnya tidak ada perbedaan mendasar antara laki- laki dan perempuan akan dimasukkan dalam tulisan itu atau tidak? "

Mmm...

Dee paham topik mana yang ditanyakan Kuti. Itu topik yang sejak revolusi sosial sekitar tahun 60-an sering terdengar didengung- dengungkan: bahwa tak ada sama sekali beda antara otak perempuan dan laki- laki. Bahwa jika ada yang menyebutkannya berbeda, tujuan sebenarnya adalah usaha agar dominasi laki- laki secara sosial dan ekonomi tidak terganggu.

Dee tersenyum.

Sementara itu, Kuti mempererat pelukannya pada sang istri.

Kuti tahu, dari seluruh hal yang dapat dilakukannya di dunia untuk dapat menyenangkan istrinya, ada satu hal yang tak pernah gagal : memeluknya. Dee seringkali sangat sederhana. Dia jarang meminta hal- hal mahal yang gemerlap. Dee pernah mengatakan pada Kuti bahwa yang dia inginkan hanyalah bisa berada dalam pelukan Kuti sesering dan selama mungkin. Itu saja.

Istrinya itu bahkan pernah mengatakan bahwa untuk hari ulang tahunnya sekalipun, tak ada hadiah lain yang dia inginkan selain dipeluk dan dicium oleh suaminya.

Kuti tersenyum geli mengingat percakapan itu.

Teringat olehnya bahwa dengan jahil saat itu istrinya mengatakan padanya bahwa walaupun yang dia inginkan hanya dipeluk dan dicium oleh sang suami, pelukan dan ciuman edisi ulang tahun tentu berbeda dengan edisi sehari- hari.

" Edisi ulang tahun ada faktor pengalinya, " kata Dee ketika itu, " Jadi peluk dan ciumnya harus lebih lama dari biasa. Aku tidak mau dipeluk yang cuma semeniiiitttt saja, " kata Dee lagi.

Ha ha ha.

Lamunan Kuti buyar saat terdengar suara Dee, " Aku jadi ingat, 'yang. Tentang ada atau tidaknya perbedaan antara perempuan dan laki- laki itu, aku pernah baca tulisan berjudul " Brainsex: The Real Difference Between Men and Women ". Penulisnya, Anne Moir dan David Jessel. Anne Moir adalah ahli genetika. Apa yang tertuang dalam tulisan itu banyak didasarkan pada hasil penelitian ilmiah yang dilakukannya. "

" Lalu ? " tanya Kuti.

" Ternyata, penemuan dari hasil penelitian ilmiah dan pengamatan terhadap tingkah laku secara empiris menunjukkan bahwa ada perbedaan yang sangat jelas antara perempuan dan laki- laki. Perempuan dan laki- laki jelas berbeda secara fisik. Tapi selain perbedaan fisik, ada beberapa perberbedaan lain juga. Misalnya antara lain menyangkut prioritas hidup, cara berkomunikasi, juga kebutuhan seksual keduanya berbeda, " kata Dee.

" Jadi, secara biologis dan berdasarkan hasil penelitian serta ilmu pengetahuan, pernyataan bahwa perempuan sama dengan laki- laki itu tidak tepat, ya? " komentar Kuti.

Dee mengangguk. " Ya. Beda. Dan perbedaan itu sudah ada dan tercipta sejak manusia berada dalam rahim ibunya... "

" Dan itu artinya, harus dibedakan antara fakta bahwa memang ada perbedaan mendasar antara perempuan dan laki- laki yang terbukti secara ilmiah itu tadi dengan gerakan feminis atau emansipasi yang menuntut kesamaan hak antara laki- laki dan perempuan,  "  sambung Dee. " Itu merupakan dua hal yang terpisah. "

Kuti mengangguk. Dia melonggarkan pelukannya ketika merasa Dee merubah posisinya.

Dee haus, rupanya. Dia menginginkan teh hangat.

Sambil bangkit berdiri, Dee menoleh pada suaminya, " Aku mau bikin teh dulu. Kamu mau segelas? Atau, mau coklat hangat ? "

Kuti mengangguk, " Aku coklat saja, Dee. Trims, " jawabnya.

Dee berjalan ke ruang makan dan membuat teh hangat bagi dirinya sendiri. Untuk Kuti, dimasukkannya coklat, susu, gula serta air panas ke dalam cangkir. Kesemua itu kemudian diaduknya perlahan.

Dalam setiap gerakannya mengaduk coklat dalam cangkir itu , mengalir rasa cinta Dee bagi suaminya. Dee memang selalu senang hati membuatkan secangkir minuman bagi Kuti setiap kali ada kesempatan. Itu adalah bagian dari bahasa cintanya untuk sang suami.

Kembali ke ruang keluarga dengan dua buah cangkir di tangan, Dee menyodorkan salah satunya pada Kuti yang menerimanya dengan senyum dan ucapan terimakasih.

Dee balas tersenyum. Hatinya terasa hangat. Dia paham, walau tak dikatakan, saat Kuti tersenyum menerima coklat yang dibuatkannya itu, ada satu pesan terhambur dari suaminya.

~ Pesan tanpa kata yang berbunyi : Aku cinta padamu, Dee...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun