Ha ha ha.
Lamunan Kuti buyar saat terdengar suara Dee, " Aku jadi ingat, 'yang. Tentang ada atau tidaknya perbedaan antara perempuan dan laki- laki itu, aku pernah baca tulisan berjudul " Brainsex: The Real Difference Between Men and Women ". Penulisnya, Anne Moir dan David Jessel. Anne Moir adalah ahli genetika. Apa yang tertuang dalam tulisan itu banyak didasarkan pada hasil penelitian ilmiah yang dilakukannya. "
" Lalu ? " tanya Kuti.
" Ternyata, penemuan dari hasil penelitian ilmiah dan pengamatan terhadap tingkah laku secara empiris menunjukkan bahwa ada perbedaan yang sangat jelas antara perempuan dan laki- laki. Perempuan dan laki- laki jelas berbeda secara fisik. Tapi selain perbedaan fisik, ada beberapa perberbedaan lain juga. Misalnya antara lain menyangkut prioritas hidup, cara berkomunikasi, juga kebutuhan seksual keduanya berbeda, " kata Dee.
" Jadi, secara biologis dan berdasarkan hasil penelitian serta ilmu pengetahuan, pernyataan bahwa perempuan sama dengan laki- laki itu tidak tepat, ya? " komentar Kuti.
Dee mengangguk. " Ya. Beda. Dan perbedaan itu sudah ada dan tercipta sejak manusia berada dalam rahim ibunya... "
" Dan itu artinya, harus dibedakan antara fakta bahwa memang ada perbedaan mendasar antara perempuan dan laki- laki yang terbukti secara ilmiah itu tadi dengan gerakan feminis atau emansipasi yang menuntut kesamaan hak antara laki- laki dan perempuan, " sambung Dee. " Itu merupakan dua hal yang terpisah. "
Kuti mengangguk. Dia melonggarkan pelukannya ketika merasa Dee merubah posisinya.
Dee haus, rupanya. Dia menginginkan teh hangat.
Sambil bangkit berdiri, Dee menoleh pada suaminya, " Aku mau bikin teh dulu. Kamu mau segelas? Atau, mau coklat hangat ? "
Kuti mengangguk, " Aku coklat saja, Dee. Trims, " jawabnya.