Masa kritis terlampaui.
Tapi perjalanan ke Shanghai tak jadi dilakukannya. Keinginannya untuk melihat teknologi yang digunakan pabrik- pabrik disana harus dibatalkan.
Bapak kembali beraktivitas setelah itu, termasuk masih bepergian ke luar kota, namun tak ada lagi perjalanan ke luar negeri yang dilakukannya.
Lalu, dua tahun yang lalu, kesehatan ayahku mulai menurun. Ada serangan jantung lagi. Kadar gulanya juga turun naik. Paru- parupun terganggu. Semua itu, disusul dengan stroke ringan.
Hampir setiap bulan, selalu ada waktu- waktu yang dilewatkannya di rumah sakit.
Dan dalam kondisi kesehatan yang kurang baik itulah, ayahku berkata, “ Bapak ingin umroh. Masih bisa nggak ya, berangkat umroh ? “
Tak seperti dulu saat pertanyaan tentang bisakah pergi ke Shanghai yang oleh kami sekeluarga ditanggapi dengan senyum dan meminta agar Bapak tak terlalu berharap dapat pergi, kali ini, kami semua mendoakan semoga keinginan Bapak untuk pergi umroh dapat tercapai. Walau usia telah bertambah, walau kondisi kesehatannya sudah makin menurun.
Semoga Yang Maha Memberi membukakan jalan untuk itu.
Kami yakin, jika Allah berkehendak, apapun akan dapat terjadi.
Dan Allah sungguh Maha Pemurah.