Allah memang Maha Pemurah. Maha Mencinta. Maha Memberi.
Cita- cita kedua orang tuaku itu, tentang Mekah dan Eropa, dikabulkan hampir dalam waktu bersamaan.
Tak ada perjalanan keluar negeri yang dilakukan besama sampai kedua orang tuaku pergi ke Tanah Suci untuk menunaikan ibadah haji. Keinginan ibuku bahwa perjalanan pertamanya ke luar negeri adalah untuk beribadah haji terpenuhi. Dan sungguh Sang Pemilik Hidup menunjukkan kuasanya. Hampir serentak, segera setelah keduanya pulang dari perjalanan ke Tanah Suci itu, ayahku mendapat kesempatan pergi ke Eropa.
Undangan itu berlaku untuk dirinya sendiri, seperti biasa.
Tapi kali itu ayahku ingin mewujudkan mimpi. Diyakinkannya ibuku untuk mau turut menyertai. Ibu sebetulnya masih merasa agak lelah setelah perjalanan panjang ke Tanah Suci. Belum lagi memikirkan urusan dana. Sebab tentu saja, biaya perjalanan ibu jika ikut ke Eropa akan harus dibayar sendiri, tak ditanggung seperti ayahku.
Tapi Bapak tak hendak menyerah. Diupayakannya agar hal tersebut terjadi.
Dan keinginannya terkabul.
Aku ingat betul, betapa Bapak tampak sangat gembira saat itu. Keinginan untuk mengajak belahan jiwanya ke tempat- tempat paling romantis di dunia tercapai. Ibu menyertainya dalam perjalanan ke Eropa kali itu.
***
Bapak memang selalu menikmati perjalanan.