Bukan semata karena makanan itu lezat saja maka aku sengaja berlama- lama menikmati makan malam tersebut. Sebab yang terjadi sebetulnya adalah aku sedang berusaha mengulur waktu sebelum aku harus kembali ke hotel, dimana...
Oh, sungguh deh… aku betul- betul ingin menangis ketika kawanku mengantarkan aku kembali ke hotel malam itu. Di tangga yang sama dengan saat aku menemukan seorang perempuan dengan dandanan menor dan rok yang super pendek tadi sore, aku menemukan seorang perempuan lain yang berpenampilan serupa.
Kupalingkan muka pura- pura tak melihat.
Tapi akhirnya pertahananku runtuh juga...
Aku berbalik menahan kawanku yang hendak pulang ketika bersamaan dengan saat aku akan masuk lift untuk menuju kamarku, seorang lagi perempuan dengan dandanan semacam itu juga melangkah menuju lift yang sama.
“ Jangan pulang dulu, “ aku meminta pada kawanku, “ Temani dulu aku di sini. Aku takut... “
Kawan ini akhirnya menunda kepulangannya beberapa saat sampai kepanikanku reda. Setelah aku lebih tenang, dia pulang dan meninggalkan aku yang malam itu tidur di hotel dengan 'pengamanan ekstra' -- pintu kamar bagian dalam kuganjal dua buah sofa... ha ha ha...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H