: Dan ada yang panik karena dirinya...
Jika ini adalah sebuah game dimana kita harus menyambung lirik sebuah lagu yang diperdengarkan, aku rasa kalimat di ataslah yang akan kutambahkan: ada yang panik karena para kupu- kupu itu.
Paling sedikit, itulah yang pernah kualami.
Aku yang saat itu baru saja lulus kuliah dan belum menikah, pada suatu hari harus pergi ke luar kota untuk urusan pekerjaan ke sebuah ibukota suatu propinsi di luar Jawa.
Saat single dulu, sikapku menghadapi tugas yang melibatkan acara bepergian sangat easy going. Kapanpun diminta pergi, dengan senang hati akan kulakukan.
Dan begitu jugalah yang terjadi hari itu.
Sedemikian ringan-nya aku menghadapi perjalanan itu, aku bahkan masih ingat bahwa sepagi sampai sore di hari tersebut aku berada di Dunia Fantasi dengan beberapa kawan. Melewatkan hari dengan bersenang- senang dan bermain. Tertawa gelak- gelak saat diputar balik ketika naik roller coaster dan terbahak saat beberapa jenis permainan di sana membuat baju kami basah kuyup tersiram air...
Dalam keadaan tertawa- tawa seperti itu jugalah aku melambaikan tangan pada kawan- kawanku yang masih meneruskan acara bersenang- senang di Dunia Fantasi saat aku berpamitan dan kemudian melaju ke bandara, tanpa tahu bahwa di kota yang kutuju, senyum dan gelak tawa itu akan berganti dengan rasa takut dan kepanikan luar biasa…
***
Apa yang terjadi sebetulnya?
Begini…