" Iya, Tante. "
" Begini aja, tante lagi membuat kue, Dipta bantu tante menghias kuenya ya. Nanti bisa Dipta bawa pulang, hadiah untuk bunda dan papa. Pasti bunda dan papa senang. "
Pradipta menoleh dan mengangguk semangat.
Aku membuka pintu pagar rumah dan mempersilahkan Pradipta masuk. Salma dan Awis yang sedang bermain di teras depan rumah bersama papanya melonjak-lonjak senang.
" Kakak, kakak! " kata Salma sambil berlari mendekat dan menggandeng tangan Pradipta.
Awis ikut berlari mendekat sambil tertawa-tawa. Pradipta mengusap kepala Awis, " No, kakak! " gerutunya galak. Pradipta tertawa.
Aku mengajak anak-anak ke dapur. " Aku main game ya? " tanya suamiku. Ia sedang mencoba menamatkan game PC Mass Effect 1 setelah sebelumnya berhasil menyelesaikan misi di Mass Effect 2. Aku tertawa dan mengangguk.
Kami masuk ke dapur bertepatan dengan bunyi denting dari oven. Cup cake buatanku sudah matang. Aku mengangkatnya dan menaruhnya di wadah lain untuk dihias.
Salma mengajak Pradipta melihat-lihat buku, Awis berlari kecil mengikuti mereka. Sementara Pradipta asyik membacakan cerita untuk Salma dan Awis, aku mengocok putih telur dan gula tepung untuk toping cup cake-cup cake itu nanti.
" Ayoo siapa yang mau bantu hias kueee? " aku memanggil anak-anak.