Sang perempuan muda mengangguk menerima. Diambilnya kantong kresek tersebut dan dia mengulurkan tangan hendak mengambil botol ibu tua tersebut ketika tiba-tiba perempuan yang satu lagi, usianya kira-kira ada di tengah-tengah antara yang muda dan yang tua itu, tiba- tiba marah-marah.
"Kan dia sudah bilang, tangannya tidak muat ! " kata ibu tersebut pada perempuan tua yang minta tolong.
Lalu, "Sudah, tidak usah ! " katanya pada si perempuan muda, mencegah perempuan muda itu menerima botol sang ibu tua.
Kemudian dilanjutkan dengan, "Nanti botolnya ketuker nggak.. "
Kuamati terus peristiwa itu. Di tangan perempuan yang paling muda, selain sebuah gelas ada dua botol yang tadinya merupakan botol kemasan air mineral yang serupa.
Kulirik botol di tangan ibu yang tua. Botolnya sama juga.
Perempuan yang paling muda yang hendak mengambil air lalu berkata, " Ya sudah, dikasih nama saja. Ada spidol kan? "
Ibu yang marah-marah tadi mengambil spidol dari tasnya. Dia mengambil botolnya sendiri, diberinya nama. Kemudian ditanyakannya yang mana botol si perempuan muda, yang lalu diberinya nama pula.
Kulihat ibu-ibu tua di belakangku menyodorkan pula botolnya untuk diberi nama, tapi ditepis oleh ibu yang memiliki spidol.
"Tidak usah! Punya ibu tidak usah dikasih nama ! "
Oh. Aku antara tercengang, kasihan pada sang ibu tua dan geli serta heran. Ealaahhh.. bahkan menuliskan nama ibu tua itu dengan spidolnyapun dia tak ikhlas rupanya.